TRIBUNWOW.COM - Nyawa Ni Komang Darmiasih (21) melayang setelah terlibat kecelakaan maut di jalur tengkorak Singaraja-Gitgit kilometer 12-13, di Banjar Bunut, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, Minggu (17/12/2017) sore. Mahasiswi ini tewas seketika di tempat kejadian.
Kejadian ini pun menjadi sangat tragis karena gadis ini ternyata sudah menginjak semester tujuh di Politeknik Kesehatan Denpasar, itu artinya ia akan segera lulus kuliah.
Menurut keterangan kekasih korban, Putu Jiwa mengungkapkan detik-detik sebelum kepergian pacarnya tersebut.
"Terakhir saya berkomunikasi dengan dia (Komang Darmiasih, red) Minggu sekitar pukul 13.00 wita. Dia pamitan mau berangkat ke Denpasar," ungkap Jiwa sembari menujukkan percakapan terakhir almarhum di BBMnya.
Jiwa pun mengaku tidak menyangka jika sang kekasih akhirnya pergi untuk selamanya.
Pasalnya, saat berpamitan korban mengaku terpaksa berangkat ke Denpasar lebih awal, agar tidak terjebak hujan dan banjir saat diperjalanan.
"Sebelum berangkat dia sempat servis motornya dulu. Terus sekitar jam satu siang dia nelpon, bilang mau balik ke Denpasar. Kalau sorean takut kena hujan. Selang beberapa menit kemudian, saya lagi tidur-tiduran di rumah tiba-tiba dihubungi sama kakaknya almarhum, yang mengabarkan kalau dia terlibat kecelakaan di Gitgit, dan meninggal," ujar Jiwa lirih.
Saat melintas tepat di kilometer 12-13, Banjar Bunut, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng musibah tiba-tiba datang menghampiri.
Sebuah bus berpenumpang 36 pelajar SMK Nusa Bakti Semarang, Jawa Tengah, yang melaju dari arah yang berlawanan tiba-tiba mengalami rem blong.
Bus itu lantas terbalik dan menggencet tubuh Komang Darmiasih, hingga tewas seketika di lokasi kejadian.
Jenazah baru bisa dievakuasi setelah badan bus ditarik mobil derek.
Kepergiannya membuat sanak saudara, maupun kerabat yang ditinggalkan syok dan terpukul.
Padahal ia dan pacarnya sudah memiliki rencana-rencana bersama di masa depan, salah satunya rencana wisuda hingga rencana ke jenjang yang lebih serius.
Selama menjalin hubungan selama enam tahun, Jiwa sempat mengajak korban untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius.
Namun ajakan itu ditolak oleh korban dengan alasan ingin menyelesaikan kuliahnya terlebih dahulu.
Malangnya lagi, sepasang kekasih ini juga sudah menyusun rencana indah mereka ketika wisuda nanti.
"Saya sering dengan nada bercanda ngajak dia nikah. Tapi ditolak. Katanya tunggu selesai kuliah dulu. Tunggu kalau sudah mapan. Saya disuruh belajar bawa mobil. Kami juga sudah mengumpulkan uang buat beli mobil. Jadi nanti kalau dia wisuda, biar saya bawa mobil dari Singaraja, bawa keluarganya bersama-sama ke kampusnya lihat dia wisuda, foto bareng," terang Jiwa sembari mengusapkan air matanya.
Kini dia hanya bisa mengenang dan menyimpan sisa-sisa percakapan terkahirnya di BBM bersama dengan almarhum.
Saat upacara Metuunang digelar, tangisan keluarga seketika pecah ketika roh Komang Darmiasih hadir dalam diri seorang Balian yang memimpin upacara tersebut.
0 Response to "Viral... Mahasiswi Asal Bali Tewas Tertimpa Bus, Pemimpin Pemakaman Mengaku Mendapat Pesan dari Almarhumah"
Posting Komentar